Sabtu, 19 Mei 2012

PENELITIAN ETNOGRAFI


PENELITIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN
PENDEKATAN ETNOGRAFI

A.  PENDAHULUAN
      Perdebatan penggunaan metode yang melibatkan penelitian kualitatif dan kuantitatif sudah terjadi sejak lama. Perdebatan itu sendiri setidaknya dimulai pada pertengahan abad  ke – 19, sedangkan penelitian dengan paradigma kualitatif mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Dalam paradigma penelitian kualitatif dikenal metode penelitian etnografi. Secara sederhana, etnografi merupakan tulisan tentang etnis tertentu yang biasanya ditulis oleh seorang antropolog. Tulisan etnografi bukan semata-mata menjadi sebagai sebuah tulisan yang lahir begitu saja sebagaimana yang ditampilkan oleh para jurnalis dan hanya berbnetuk sebuah features. Tetapi lebih dari pada itu, seorang etnografer akan memerlukan waktu yang cukup lama, bisa berbulan-bulan bahkan tahunan, yang dikaji melalui sebuah penelitian lapangan dalam membuat sebuah tulisan[1].

B.  RUMUSAN MASALAH
1.     Apakah pengertian penelitian etnografi?
2.     Apa sajakah karakteristik penelitian etnografi?
3.    Apa sajakah prosedur penelitian etnografi?

C.  PEMBAHASAN
1. Pengertian Penelitian Etnografi
              Penelitian etnografi adalah termasuk salah satu pendekatan dari penelitian kualitatif. Penelitian etnografi pernah dilakukan oleh peneliti bernama Jonathan Kozol, dalam rangka melukiskan perjuangan dan impian para warga kulit hitam dalam komunitas yang miskin dan terpinggirkan di daerah Bronx, New York. Penelitian kualitatif dengan pendekatan ini kemudian banyak diterapkan dalam meneliti lingkungan pendidikan atau sekolah.          
              Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle, Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan menurut Frey et al, etnografi digunakan untuk meneliti perilaku manusia dalam lingkungan spesifik alamiah. Etnografer berusaha menangkap sepenuh mungkin dan berdasarkan perspektif orang yang diteliti, cara orang menggunakan simbol dalam konteks spesifik. Etnografi sering dikaitkan dengan hidup secara intim dan untuk waktu yang lama suatu komunitas pribumi yang diteliti yang dikuasai peneliti[2].
Jadi suatu penelitian etnografi adalah penelitian kualitatif  yang melakukan studi terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok itu. Tujuan utama penelitian ini adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan untuk mendapatkan pandangan mengenai hidupnya.[3]

2. Karakteristik Penelitian Etnografi
              Dalam menjalankan penelitiannya seorang etnografer harus membangun hubungan yang dekat dengan partisipan dari objek komunitas penelitiannya. Seperti contoh etnografer Jonathan Kozol, untuk meneliti komunitas kulit hitam di Bronx, dia juga ikut tinggal di sana selama beberapa bulan untuk bisa menyelami kehidupan mereka. Mereka pun mulai percaya pada Kozol dan mau berbagi mengenai perasaan terdalam mereka dan pandangan mereka tentang kemiskinan dan perbedaan warna kulit .
              Penelitian etnografi meneliti suatu proses dan hasil akhir. Akhir dari penelitian adalah membuat tulisan yang kaya akan gambaran detail dan mendalam mengenai objek penelitan (thick description). Sebagai penelitian suatu proses, seorang etnografer melakukan participant observation, di mana seorang peneliti melakukan eksplorasi terhadap kegiatan hidup sehari-hari dari objek kelompoknya, melakukan pengamatan dan mewawancarai anggota kelompok dan terlibat di dalamnya. Participant obeservation juga berarti bahwa peneliti ikut terlibat dan ikut berperan dalam pengamatan. Untuk keperluan penelitian ini seorang etnografer memelukan seorang key informant atau gatekeeper yang bisa membantu menjelaskan dan masuk ke dalam kelompok tersebut. Selain itu seorang etnografer harus mempunyai sensitivitas tinggi terhadap partisipan yang sedang ditelitinya, karena bisa jadi peneliti belum familiar terhadap karakteristik mereka.
Berikut ini aspek atau karakteristik etnografi yang dirangkum dari Wolcott dan Gay, Mills dan Airasian[4] adalah sebagai berikut:
  • Berlatar alami bukan eksperimen di laboratorium
  • Peneliti meneliti tema-tema budaya tentang peran dan kehidupan sehari-hari seseorang
  • Interaksi yang dekat dan tatap muka dengan partisipan
  • Mengambil data utama dari pengalaman di lapangan
  • Menggunakan berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara, pengamatan, dokumen, artifak dan material visual.
  • Peneliti menggunakan deskripsi dan detail tingkat tinggi
  • Peneliti menyajikan ceritanya secara informal seperti seorang pendongeng
  • Menekankan untuk mengekplorasi fenomena sosial bukan untuk menguji hipotesis.
  • Format keseluruhannya adalah deskriptif, analisis dan interpretasi
  • Artikel diakhir dengan sebuah pertanyaan.

3. Prosedur Penelitian Etnografi
Menurut Creswell, secara umum prosedur penelitian etnografi adalah sebagai berikut:
  • Menentukan apakah masalah penelitian ini adalah paling cocok didekati dengan studi etnogafi. Seperti telah kita bahas di atas bahwa etnografi menggambarkan suatu kelompok budaya dengan mengekloprasi kepercayaan, bahasa dan  perilaku (etnografi realis); atau juga mengkritisi isu-isu mengenai kekuasaan, perlawanan dan dominansi (etnografi kritis).
  • Mengidentifikasi dan menentukan lokasi dari kelompok budaya yang akan diteliti. Kelompok sebaiknya gabungan orang-orang yang telah bersama dalam waktu yang panjang karena disini yang akan diteliti adalah pola perilaku, pikiran dan kepercayaan yang dianut secara bersama.
  • Pilihlah tema kultural atau isu yang yang akan dipelajari dari suatu kelompok. Hal ini melibatkan analisis dari kelompok budaya.
  • Tentukan tipe etnografi yang cocok digunakan untuk memlajari konsep budaya tersebut. Apakah etnografi realis ataukah etnografi kritis.
  • Kumpulkan informasi dari lapangan mengenai kehidupan kelompok tersebut. Data yang dikumpulkan bisa berupa pengamatan, pengukuran, survei, wawancara, analisa konten, audiovisual, pemetaan dan penelitian jaringan. Setelah data terkumpul data tersebut dipilah-pilah dan dianalisa.
  • Yang terahir tentunya tulisan tentang gambaran atau potret menyeluruh dari kelompok budaya tersebut baik dari sudut pandang partisipan maupun dari sudut pandang peneliti itu sendiri.
Penelitian ini berusaha memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang dalam kerangka menjelaskan fenomena budaya, mereka menjadi bagian integral, lainnya. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan untuk mengembangkan teori perilaku cultural. Dalam penelitian etnografi peneliti secara actual hidup atau menjadi dari setting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis. Melalui penelitian ini perbedaan-perbedaan budaya dijelaskan untuk menambahpemahaman atas dampak budaya pada perilaku kesehatan manusia.[5]

D.  KESIMPULAN
ü  Penelitian etnografi adalah penelitian kualitatif yang melakukan studi terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok itu.
ü  Ada beberapa  aspek atau karakteristik penelitian etnografi yang dirangkum dari Wolcott dan Gay, Mills dan Airasian dalam menjalankan penelitian etnografi.
ü  Menurut Creswell, secara umum prosedur penelitian etnografi ada beberapa hal.

           
E.  PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam penyajian makalah, kami mohon ma’af. Kritik dan saran kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfa’at dan menambah wacana bagi kita semua dalam mempelajari Metodologi Penelitian Kualitatif dalam pokok pembahasan Penelitian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Etnografi. Amien.

F.   DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Djam’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung: Alfabeta, 2009.
James P. Spradley, Metode Etnografi, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1997.
Mukhamad Saekan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Kudus: Nora Media Enterprise, 2010.




[1] www.scribd.com/doc/28792023/Resume-Etnografi
[2] Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, hlm.162.
[3] James P. Spradley, Metode Etnografi, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1997, hlm.03.
[4] Djam’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung: Alfabeta, 2009,  hlm. 35.

[5] Mukhamad Saekan, Metodologi Penelitian Kualitatif,  Kudus: Nora Media Enterprise, 2010,  hlm.69.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar